Aku Ari Indi yang bisa
dipanggil Ari atau Indi.
Sore itu aku sedang
berjalan-jalan bersama adik sepupuku hari ini. Kupikir hari ini hari yang cukup
cerah. Umurnya mungkin baru 4 tahun lebih sedikit. Tapi tingkahnya terkadang
seperti orang dewasa saja.
Yah… hari minggu pagi
seperti ini memang menyenangkan. Tak ada beban pikiran untuk berangkat pagi ke
kuliah. Apalagi pagi-pagi seperti ini jalanan tidak terlalu ramai. Kendaraan yang
berlalu lalang sedikit.
“Kak indi!”,terdengar
suara kecil adikku memanggilku.
“Ya? Ada apa sayangku?”,
tanyaku sambil berjongkok mensejajarkan diri dengan adikku yang lucu ini.
“Itu tempat apa kak?”,
tanyanya dengan nada lucu sambil menunjuk ke sebuah bangunan. Matakupun
mengikuti arah yang ditunjuknya.
Ternyata Upi’, nama adik
sepupuku ini, menunjuk ke sebuah sekolah kanak-kanak yang memang cukup jauh
dari tempat tinggalku. Sehingga aku jarang main ke tempat ini.
“Itu sekolah TK, pi’.
Tahun depan Upi’ sekolah disini mau?”, tanyaku pada gadis kecil berambut
keriting ini.
Tapi tunggu dulu. Hari
minggu seperti ini kenapa anak-anak TK masuk ya?
“Kak, masuk kesana
yuuukkk!”, adikku mulai merengek . Jika sedang merengek seperti ini tak ada
yang bisa menolaknya.
Tapi lumayan. Kebetulan
aku ingin tahu sedang ada acara apa disana. Jadi adikku ini bisa dijadikan
alasan jika ditanya salah satu orang yang ada disana. Aku mengambil tempat duduk
di beranda rumah yang ada di sekitar Taman Kanak-kanak itu. Bukan hanya aku
yang duduk disini. Ada juga seorang lelaki yang cukup tampan mengajak seorang
anak laki-laki seumuran Upi’.
Ternyata sedang ada
semacam pentas yang menampilkan kemampuan anak TK disini. Lucu sekali. Aku jadi
teringat saat itu,dan memoryku kembali 11 tahun lalu. Masa kecilku, lebih
tepatnya masa Taman Kanak-kanakku yang kuhabiskan bersamanya. Dulu aku tidak
tinggal disini. Dulu aku tinggal di Semarang. Dan ketika aku Sekolah Dasar
kelas 2 ayahku dipindah tugaskan ke Magelang.
Tapi kenangan masa-masa
ketika aku di Semarang tetaplah melekat dalam hatiku. Apalagi masa-masa TK saat
itu. Bersama cinta masa kecilku. Entah bisa dibilang cinta masa kecil atau
apalah. Yang penting bukan cinta monyet. Karena aku dan dia bukan
monyet.hhehhee... J
Eh? Kulihat ada 2 orang anak sedang menyanyi di
depan. Yang satu laki-laki,satunya perempuan. Lucu sekali melihat mereka
berdua. Mengingatkanku ketika aku masih seumuran mereka dulu. Bersamanya. Benar-benar
masa kecil yang indah untuk diingat dan tak akan pernah kulupakan.
Namanya Adi Yudha. Aku
mengenalnya karena kami satu sekolah saat masih Taman Kanak-kanak dulu. Sejak
perkenalan itu entah mengapa kami merasa cocok. Aku dan Yudha anak dari keluarga
tentara. Dan kami tinggal di sebuah kompleks asrama Srondol. Entah kebetulan
atau apa rumah kami berdekatan,barhadapan bahkan.
Banyak hal kami lalui
bersama. Dari memanjat pohon, bahkan ketika jatuh dari pohon Yudha yang
menolongku. Main PS bareng. Makan bareng,terutama makan kerang .Banyak hal kami
lakukan bersama. Pernah Juga sepeda kesayanganku dibocorin banyak sama temenku.
Dan Yudha juga yang membantuku. Aku menumpuk banyak alasan agar dia mau
mengantarku berangkat maupun pulang sekolah.
“kaakkkkkkk!”, aku
mendengar seorang anak kecil berteriak padaku. Mengagetkanku saja.
“Ada apa sih?”, tanyaku
menekan kemarahanku.Upi’ membangunkanku
dari kenangan indahku. Tambah lagi laki-laki seumuran denganku yang sejak tadi
duduk disebelahku malah menertawaiku. Sementara yang ditanya hanya diam saja
dan duduk disampingku.
“Ada yang lucu mas?”,
tanyaku ketus. Tak peduli kalau Upi’ ada disebelahku.
“Hmhmhmhm…. Tidak!”,
jawab cowok itu sambil menahan tawanya.
“Hhhh!”,aku mengalihkan
pandanganku ke panggung tanpa menghilangkan raut wajah sebalku.
“Aku ulin! Kau?”,
kudengar cowok itu mulai berbicara. Sepertinya tawanya sudah reda.Kemudian
kuangkat kepalaku menatapnya.
Dia sedang berdiri.
Menyunggingkan sedikit senyum. Mungkin itu senyum andalannya. Dan mengulurkan tangannya
padaku. Apa aku harus menolak uluran tangannya atau tidak. Jika ku tolak pasti
dia sakit hati.
“Aku Ari Indi”, kupilih
untuk mengulurkan tanganku menyambut jabatan tangannya. Kubuang semua egoku.
Dalam pikirku aku tak boleh menyakiti hati orang lain meskipun itu berarti aku
yang harus tersakiti.
Aku tercengang. Yang
kulihat malah Upi’ sedang senyum-senyum gak jelas sambl memandangi wajah Ulin.
Oh Tuhan! Anak kecil jaman sekarang terlalu mudah dewasa.
Aku merasakan handphone
di saku celana jeansku bergetar. Setelah kulihat ternyata ada satu pesan
diterima.
1
pesan diterima
Dari : Wenny Nda Q [085643445566]
|
Heiiii nda??km dmn cih?
|
Replay....
Ke: Wenny Nda Q [085643445566]
|
|
Di TK kartika IV
srondol
sktr rmh, lg jln2 ama adek, ksni aj…
^^
|
Kelihatannya sudah tidak
ada balasan lagi. Akupun memasukkan kembali Handphoneku dan menengok Ulin juga
adikku.
“Siapa? Cowokmu ya?”,
tanya Ulin padaku. Yang sontak membuatku gelagapan.
Bagaimana tidak. Aku dan
Wenny memang dekat. Kita kemana mana berdua.Tapi tidak ada hubungan apapun
diantara kami selain teman. Jujur saja aku memang menyukainya. Sangat. ..Entah
sejak kapan aku memiliki perasaan pada
cowok itu.
“Hey!”, ulin
megibas-ngibaskan tangannya didepan wajahku. “Napa malah nglamun non?”,
tanyanya lagi.
“Eh? Bukan! Cuma temen
kok!”, kataku . Tak mau menumbuhkan lebih banyak pertanyaan di otaknya.
Akupun berpamitan pada
Ulin dan berjalan menuju pinggir jalan.
“Tin!Tin!Tin!!!!!!”
Sebuah suara klakson
motor mengagetkanku. Ternyata itu Wenny yang menjemputku. Tapi moodku sudah
berubah buruk saat ini. Setelah sampai dirumahpun aku tetap diam. Sementara aku
hanya berdiam di kamar. Untuk beberapa saat aku hanya membuka album masa TKku.
“Indii, nak Wenny mau pamit!”, kata ibuku. Aku
segera beranjak dar kamarku.
Ketika ku tengok
kebelakang, ayah ibuku sudah masuk dalam rumah.
“Kamu kenapa Nda,kok
kayaknya lagi ada masalah?”, tanya Wenny tiba-tiba.
“Lagi gak enak badan aja
kok nda,gak apa-apa”,.muka pucat yang sebenernyaa bohong.
“Jika ada apa-apa ceritalah
padaku. Aku siap mendengarnya.ok Nda”, katanya sambil merangkulku. Wenny memang
bersikap seolah mengerti apa yang kualami. Aku tahu dia hanya mencoba
mengerti.Sebelum dia pergi tak lupa dia selalu menjabat tanganku,dan cium
kening, seperti pacaran saja.hehhehehee J
“Makasihh”, lirihku. Ya…
aku mengucapkan itu begitu lirih. Aku tak mau menyakitinya. Dia, orang yang
kusayangi. Untuk saat ini.Dia yang mengisi hatiku,dia orang yang sempurna
buatku.
Kulihat dia mengangguk.
Setelah dia pergi dari pandanganku, aku kembali memasuki kamarku. Aku
memikirkan semuanya. Aku tak mau menyakiti siapapun.
Aku mengambil album TKku. Kubuka lembar demi
lembar. Mengenang masa TK. Masa bersama Yudha.
Aku masih ingat ketika
kami hujan-hujanan. Berlari menerjang hujan hanya dengan jas hujan kecil milik
kami. Begitu menyenangkan. Aku juga ingat waktu itu aku jadi rajin juga
karenanya. Ya… Karena seorang Yudha.
Pertemanan kami terbilang
cukup awet. Meski terkadang ada sedikti pertengkaran kecil diantara kami. Tapi,
akhirnya baikan juga. Hingga saat itu tiba. Ayahku dipindah tugaskan ke
Magelang. Aku terkejut. Aku tak bisa berpisah dengan Yudha. Terlalu sulit
untukku berpisah dengan Yudha. Tetapi Yudha kecil begitu tegar. Dia tetap menenangkanku. Bahkan sebelum
kepindahanku, dia memberikan hadiah 1 kardus untukku yang berisi benda-banda lucu. Dia juga mengantarku. Menyedihkan memang
berpisah dengannya. Tapi aku senang masih bisa mengenangnya L
Aku berniat mencari jejak
semua teman-teman TKku. Setiap pulang sekolah, sebelum kembali ke rutinitas
belajarku aku sempatkan mengutak-atik hapeku. Tak lupa pula dengan laptopku.
Aku ingin mencari teman-teman TKku. Paling tidak nomor handphonenya.
1 minggu…. 2 minggu… 1
bulan… 2 bulan sudah aku mencari nomor handphone teman-teman masa kanak-kanakku.
Tapi tidak satupun diantar mereka yang tau nomor handphone Yudha. Kata salah
satu temanku, tak lama setelah kepindahanku, ayah yudha juga dipindahtugaskan.
Katanya Yudha pindah ke Gunung Pati.Pencarian 1 tahun berhasil. Tanpa membuang waktu
akupun menelpon nomor yudha.
“Halo,
Assalamu’alaikum”, suara
khas seorang cowok menyambut teleponku. Meskipun aku tau itu bukan suara khas
mlik Yudha kecil. Karena semakin dewasa suaranya juga berubah bukan.
“Ya,
H-halo”, ucapku
agak gugup. Entah kenapa jantung berdetak cepat saat ini. “Apa benar ini Yudha?”, tanyaku mencoba menghilangkan rasa gugupku.
“Iya, benar. Dengan siapa ya?”, mendengar itu hatiku seakan
melayang. Ya tuhan, pencarianku tak sia-sia kini aku menemukannya.
Setelah aku menyebutkan
namaku. Dari suaranya aku bisa mendengar kalau dia juga senang. Kamipun
bercerita banyak di telepon. Tak kupedulikan pulsaku,kami telepon 3jam. Aku
baru tahu, ternyata dia mencariku. Ya…
yudha juga mencariku. Dia juga takut kalau-kalau kami bertemu ternyata aku
sudah melupakannya. Mana mungkin aku melupakannya. Cinta masa laluku. Bahkan
waktu ulang tahunku yang ke 17 tahun ini. Harapanku adalah bertemu dengannya.
Hari demi haripun
berlalu. Setelah pencarianku itu, kini aku telah lebih dekat dengan Yudha. Aku
tahu disampingku ada Wenny sekarang.
Tapi aku tak pernah tau apa maksud kedekatan kami selama ini. Aku sekarang
lebih sering mengobrol dengan Yudha, meski hanya melalui telepon saja.
Hari ini tanggal 25
Desember 2010. Di salah satu bumi perkemahan daerah Gunung Pati dekat SMP 24.
Jantung terus berdetak lebih cepat setiap mengingat kedekatanku dengan Yudha.Aku
kesana untuk ambil komik untuk Wenny yang cuma ada di Semarang.
Kami berjalan, naik dan
naik. Mencari pemandangan indah untuk meluangkan waktu kami, dan mengobrol.
Mengenang masa lalu kami.kami berada di bukit yang kata dia kalau dimalam itu
indah banget..
Hatiku semakin berpacu
dengan waktu ketika kami saling mengungkapkan perasaan kami. Ya…
“Yud,aku lama cari kamu
karena aku sayang banget sama kamu,,”dia tercengang dengan kata –kataku dan aku
buru-buruminta maaf.
“Ari,kamu itu gak perlu
minta maaf karena aku juga sayang sama kamu”,Oh,ternayata kita itu sama –sama
menyukai. Aku tak tau pastinya sejak kapan.
Kita selanjutnya hanya
tertawa,dan tak memikirkan kalimat yang aku ucapakan.
Lalu kupetik bunga merah
yang akan sebagai saksiku.lalu kami naik kesebuah gasebo dan kita mengalihkan
pandanganku ke pemandangan di depan kami.
Aku pulang dengan
perasaan bahagia. Tak kusangka Yudha kecil kini sudah berubah semakin dewasa.
Dia menjadi cowok yang alim, baik, dan tetap menjadi Yudha yang ku kenal dulu.
Dengan humor-humor kecilnya yang selalu membuatku tertawa. Kata-katanya yang
membuatku tenang,disaat aku butuh sesuatu pun Yudha yang menjadi tempat cerita
dan memberikan solusi yang buat aku tenang.
Hariku terasa senag
bersama Yudha dan Wenny.
Gimana
kisah selanjutnya indi?dengan siapakah cintanya akan berlabuh?
Tunggu
saja ya,,,
Sekilas cerita
sebelumnya,aku lagi bahagia dengan hadirnya Wenny dan Yudha.
Namun,kebahagian itu gak
selamanya. Keesokannya aku dibuat syok dengan status FB Wenny yang jadi “menikah
dengan Annis”,lalu aku segera sms,,
Kepada :Wenny Nda Q [085643445566]
|
Tu maksudnya status
menikah apa?kok sama dia?
|
Gak berapa lama dia
balas,,
“thrretttt,,threttt,,thretttt,,,,,”
Dari : Wenny Nda Q [085643445566]
|
Lh0 nda kan emg udh tau
q ma dia?..
|
Aku langsung tersentak
akan kata-kata dia,walaupun aku memang tidak jelas hubungannya.Tapi dia udah
perhatian,antar jemput atau menemani aku kemana saja.Aku tak bisa terima
kenyataan.Aku cerita dengan Ibu semua.Dia tahu perasaan aku dan melarang aku
dekat.
Belum aku sembuh sakit
aku cerita sama Yudha dan bertanya kalimat suka yang pernah kita ungkapain
bersama-sama.Tapi aku tambah sakit saat ku baca sms dari Yudha.
1
pesan
Dari :Yudha [085643095613]
|
Assalammualaikum
ari,aku tahu perasaanmu saat ini tapi aku juga mau ngomong kalau aku sudah
punya cewek.Maaf aku tak bisa bohongi perasaan ini,aku sayang kamu tapi
gimana aku sudah punya ccewek.
|
Seketika
aku menangis semakin menjadi-jadi.kenapa semua terjadi padaku.Aku dengan berat
hati membalas sms darinya
Kepada :Yudha [085643095613]
|
Walaikumsalam Yud,iya
Yud gak apa-apa.Aku juga tahu kalau kita hanya teman kecil ya.tapi kita tetap
temen ya....
|
Ada balasan dari Yudha,tapi aku udah gak sanggup
buat jawab sms.Aku juga dengan Wenny
tidak smsan untuk 3 bulan.Hari-hariku hanya diam.Masih meratapi
kisahku,tapi aku harus bangkit..
Setelah 3 bulan,,,,,
1
pesan
Dari:
Dari :Mz Wen [085643445566]
|
Indi,dlu nah beliin komik,boleh q ambil.^^
|
Kepada : Mz wen
[085643445566]
|
Iya ambil,dirmh.
|
10 menit kemudian,,,,,
Mz Wenny udah didepan
rumahku,aku buka dan aku suruh duduk.Hanya senyum kecut yang aku berikan.
“Duduk mz,”dengan nada
berbeda dari 3 bulan lalu yang aku ramah sekali.Karena walupun sudah lama aku
tetap merasa sakit itu masih membekas di hati ini dan tak akan hilang.
“Iya,makasih.Sendirian
dirumah?”dia mungin merasa tidak enak tapi gimana komik itu udah gak ada di toko
manapun dan aku punya itu komik.Mau tidak mau dia tetap temui aku.dia juga
berbeda tak seperti dahulu.
Aku pun tak jawab
pertanyaan dia,dan kebelakang untuk buatkan minum.
“Ini mz
minumnya,,waduh,maemanny cuma ini,,maaf ya,,.Entar ya,tak ambilke,,,minum dulu
deh..”ya,aku mulai agak gak ketus sih,gimanapun dia udah baik 3 bulan temani
aku,layaknya pacar tapi kenyataan pahit aku terima dibelakang.
“Ok..maksh,malah
repot-repot,,dikeluarke semua makannya,,hhee”,katanya sambil tertawa,seakan tak
pernah terjadi apapun,,
Lalu kuberikan komik
itu,dan itu benar,dia tanya “Ganti berapa?”
Aku sih dikit bohong ”Gak
sah,gratis aja,itu juga dikasih sama temen kok,”Walupun hati ini sakit,aku
belain ke semarang,ambil komik ,bayar juga di yudha,dia terima beres dan hanya ucapan
makasih.Tapi tak apalah,itung-itung dia bawakan makanan,temani aku kemna-mana
aku bayar dengan komik itu.
“Bener nih,makasih ya..”Dia
sambil tersenyum,senyum manis yang dulu buatku sekarang dia milik orang.kita
mengobrol sih,seperti biasa aja hanya gak panggil “nda”,itu buatku sedih tapi
harus terima semuanya.
Saat aku ngobrol sama
Wenny handphoneku bergetar,,
Dari :Pratama [087731088706]
|
Ao,,agy apa?jo lupa
maem ntr maag..hehe
|
Replay...
Kepada :Pratama [087731088706]
|
Ao juja,,ea,,mksh ez ingetin q sllu ya,, :D
|
Sedikit ku lirik Wenny sepertinya
lihat aku yang lama membalas sms itu dan terlihat serius.Memang aku lama
banget,itu aku sengaja.
“Cie,udah dapat
cowok?kenalin dong sama aku,siapa cowok yang beruntung dapatin kamu??”,kata
Weny yang sambil tertawa dansambil menggoda aku.
Sambil tersenyum aja
aku,“Gak kok,temen aja”.Sambil berpikir kata-kata Weny ‘cowok yang beruntung
dapatin kamu’,apa ya maksud dia?aku berpikir kata-kata dia sampai aku terkejut.
“Hellllooo,,kesambet lho
say ama syaiton,,hehhe”,,gaya khas lucunya sambil ketawa.
Itu yang aku suka
darinya,senyum ramah yang gak pernah habis buatku,jadi inget kalau ada tugas
berat aku ngeluh,pasti dia dukung aku dengan telepondan ngajak tertawa.
“Ahh.. gak nglamun kok,,uh,,dasar
mz Wen,masak say jadi sayton,,hhuh”,menggrutu sebel tapi tetap senyum.
Sejahat dia nyakitin
aku,aku tetap tak bisa benci sama dia.Walaupun disaat aku kemarin sakit ada
Yudha,ada Lucky.Lucky lah yang selalu semangatin aku,tiap detik sms aku buat
ingetin istirahat,makan.Tapi aku kemarin-kemarin belum sadar akan kebaikan dia
yang teramat baik buat aku.
“Ndi,aku pulang ya,,maksih
udah ngrepotin kamu,gratis juga ini komik,hhee”,sambil berdiri dan mengulurkan
tangannya.Lalu aku juga mengulurkan
tangan.Tiba-tiba,tanganku dicium dan dia berpamitan.Aku juga mencium tangannya.
“Iya mz,sama-sama
deh..”,sambil melepaskan tangank ini.
“Da,,da,,,indi,,”,dia
sambil naik motor dan melambaikan tangannya.
“Ok mz,ati-ati”,ucapku
seperti biasa.ku tunggu hingga ia hilang dari pandangan mata ku ini.Cepat
sekali karena dia membawa motor selalu dengan kecepatan tinggi.
Tak berapa lama,handphone
yang aku taruh dimeja bergetar.
“threeeettt,,threeeett,,thretttttt....”
2
pesan diterima
Dari : Mz wen [085643445566]
|
Ao,,q dah sampe rumah,maksh ^^
|
Replay:
Kepada : Mz wen [085643445566]
|
Wuz,,cepet,naek jet ^^ hhehhe
|
Dari :Yudha [085643095613]
|
Rik,aku udah
didaerahmu.Rumahmu yang mana??
|
Aku tidak percaya kalau
Yudha udah didaerah rumahku.Gak pikir lama aku telepon dia.Akhirnya dia kerumahku
untuk tepati janjinya padaku.Aku merasa senang sekali walaupun aku tahu dia
milik orang lain.Aku perisalakan masuk kerumah,dia cerita banyak sama aku.Dia
ingat kalau dia pernah antar pindahan.Seneng banget.Karena udah sore dia
pulang,lagipula perjalanan Gunung pati-Magelang cukup jauh.
“Makasih ya rik,udah
jadikan aku tamu istimewa,kamu jadi repot”,nada halus yang diucapkan tapi buat
aku ketawa.
“iya Yud,kan kamu juga
lagi sekali kerumaku setelah 11 tahun tidak kerumahku,”nada halus juga,biar
kelihatan sopan gitu.
“Assalammualikum ya
rik,kapan-kapan kamu main lagi ketempatku ya.”,sambil mulai menyalakan
motornya.
“Walaikumsalam Yud,iya
kapan-kapan.Kamu juga sering main-main ke Magelang ya,,ati –ati ya
Yud,,”,kulambaikan tanganku dan senyum ku tebar untuknya.
Kulihat sampai dia hilang
dari pandanganku.Sesaaat aku melamun berpikir,kenapa aku jadi dekat lagi sama
Wenny sama Yudha.Ah,tak apalah yang penting mereka bahagia,aku ingin menjauh
tapi hati ini tak mugkin dibohongi untuk tetap dengannya.
Aku berpikir kenapa cinta masa kecilku juga
lenyap,cinta yang ada dihadapanku pun juga hanya menyakiti hati ini.Tapi aku
tak perlu cinta mereka,aku bahagia jika meereka bahagia diatas kesedihan aku
ini.
“Tinnnnnnnnnn,,,,,”,bunyi
klakson truk yang lewat membangunkanku dari lamunan ini.Dan aku masuk kerumah
kembali.
Beberapa bulan
kedepan.....
Aku tak pernah putus sms sama Yudha sebagai tali
persaudaraan.Sering kasih kabar,tanya kabar keluarga.Aku juga jadi smsan
Weny,tapi tak sedekat dahulu,karena aku tahu batasanya.
Aku baru tahu makna ‘cinta tak harus memiliki’.Aku alami
sendiri kisah cinta ini,cintaku memang tak ditakdirkan untuk memiliki
mereka,tapi hati ini telah bahagia saat aku dulu bersamanya.Harus terima semua
dengan hati dan pikiran tenang. Akhirnya aku tak bersama Yudha atau Wenny...
Tapi aku punya prinsip “Aku tak apa jika sekarang aku bukan
siapa-siapa untukmu,,Tapi aku berharap suatu saat nanti menjadi terakhir dihatimu”
^^THE
END^^
0 komentar:
Posting Komentar